BERDAKWAH TIDAK HANYA DI MASJID !!!



ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ 

أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

(Sumber tafsirq.com)
Terjemahan Tafsir Indonesia :

Serulah wahai Rasul oleh mu orang-orang yang mengikutimu kepada jalan tuhanmu dan jalanya yang lurus dengan cara yang bijaksana yang telah Allah Wahyukan kepadamu di dalam al-quran dan sunnah. dan bicaralah kepada manusia dengan metode yang sesuai dengan mereka dan nasehati mereka dengan baik-baik yang akan mendorong mereka menyukai kebaikan dan menjauhkan mereka dari keburukan. dan debatlah mereka dengan cara perdebatan yang baik, dengan halus dan lemah lembut, sebab tidak ada kewajiban atas dirimu selain menyampaikan, dan sungguh engkau telah menyampaikan, adapun hidayah bagi mereka terserah Allah semata. dia lebih tahu siapa saja yang sesat dari jalannya dan dia lebih tahu orang-orang yang mendapatkan hidayah. 
(Sumber https://tafsirweb.com/4473-surat-an-nahl-ayat-125.html) 

suatu hari ada seorang anak laki laki dengan latar belakang pesantren serta sarjana dari jurusan Pendidikan Agama Islam. tidak seperti biasanya lulusan pendidikan yang langsung melamar menjadi tenaga pengajar honorer di suatu lembaga, beliau malah berkerja di sebuah home industri pada bidang sound engginer. 

seperti biasa orang memandang pekerjaan kami sebagai tukang kuli angkut. memang benar kita suka angkut barang tetapi kami bukan tukang angkut biasa, sebuah acara akan hampa tanpa adanya kami sebagai sound engginer (jasa). 

tetapi ketika saya terjun langsung ikut bersama pratama sound apa yang saya kerjakan dihormati dan dihargai layaknya sebagai keluarga, bahkan saya tidak merasa sebagai tukang kuli angkut bahkan saya diperhatikan dalam segala aspeknya baik penampilan serta gizi saya alias makanan. 

saya menemukan pimpinan yang sangat disiplin dan rapih dalam segala hal terutama waktu beliau menanamkan etos kerja Nabi Muhammad SAW dalam kedisiplinan waktu serta tata krama dan juga adab berpakaian. 

tibalah suatu masa saya terlibat dalam suatu event yang mana kita sebagai tim harus siap untuk mempersiapkan acara. tidak menutup kemungkinan dalam pekerjaan apapun tidak ada yang mengajak atau menyadarkan kita untuk menunaikan kewajiban kita yaitu ibadah "SHALAT".

biasanya mereka bimbang atau takut untuk meninggalkan pekerjaan mereka dengan alasan " tanggung waktu sebertar lagi mulai".

maka disnii saya sebagai sarjana Pendidikan Agama Islam yang latar belakang agamis mencoba untuk berdakwah menggunakan surat An-Nahl ayat 125 yang menyeru umat Nabi Muhammad untuk mengajak kejalan yang benar dengan metode yang lemah serta lembut agar tidak menyinggung hati mereka sehingga mereka benar benar mengikuti perintah Allah sesuai dengan naluri mereka. 

salah satu contohnya saya selalu memastikan jadwal mulai acara serta jam istirahat acara agar kami dapat menunaikan ibadah kami di sela sela kesibukan pekerjaan kami.

Contoh ajakan yang saya pernah coba 
SAYA : " Permisi mas Pulan kalau acara mulai jam berapa ? " 
MAS : " oh acara mulai jam setengah dua "

lalu bagai mana cara kita menyeru untuk shalat kepada mas pulan ?

saya selalu mengajak dengan halus dengan cara berikut:
jika adzan Dzuhur mulai jam 11:45 maka untuk menuju acara ada sekitar 60 menit lebih 

biasanya saya selalu berkata :
" Mas mumpung acaranya masih lama saya mau Sholat dulu Sekalian Makan siang " 

tanpa disadari bahwa perkataan kita yang seperti itu adanya dapat menembus kedalam hati kecil seseorang yang mendengarkan 

kenapa bisa demikian ? sebab didalam diri manusia ada yang disebut dengan hanif 
hanif adalah hati kecil yang condong akan kebenaran 

jadi ketika kita mengajak pergunakan bahasa yang biasa tetapi mengena ke hati mereka dengan begitulah saya berdakwah mengajak teman teman saya yang satu profesi untuk melaksanakan kewajibannya. jadi kita tidak di olok olok sok suci, sok ngatur, sok bersih. 

kita mengajak melalui bawah sadar mereka.

itulah kita JANGAN MENDIKOTOMI BAHWA DAKWAH SERTA AMAL JARIYAH HANYA BISA DILAKUKAN DI MASJID ATAU DI LEMBAGA LEMBAGA FORMAL LAINNYA 

JIKA BERFIKIR SEPERTI ITU LALU SIAPAA YANG AKAN MENYERU UMAT NABI MUHAMMAD KEJALAN YANG BENAR SELAIN KITA YANG SETIDAKNYA TAU SEDIKIT TENTANG KEWAJIBANNYA TERHADAP AGAMA. 

Bahkan hal sepelepun jika kita mengingatkan dengan cara yang baik daan benar akan suatu kebenaran kepada seseorang itu merupakan amal jariyah bagi kita selaku umat muslim. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maha Suci Allah

Aku Kehilangan Banyak Setelah Shalat